Sabtu, 25 April 2015

_BukanKaryaku_

0 komentar


Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.
Lalu bagaimana dengan ayah?
Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang ayah bekerja dan dengan wajah lelah ayah selalu menanyakan pada ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah ayah mengganggapmu bisa, ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya”,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, ayah melakukan itu karena ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada ayah untuk dapat izin keluar malam, dan ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah ibu….
Tahukah kamu, bahwa saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,
Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati ayah akan mengeras dan ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan ayah”
Setelah lulus SMA, ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginaan ayah..
Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah di kota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal ayah ingin sekali menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena ayah tahu……
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya….
Saat ayah melihatmu duduk di panggung pelaminan bersama seseorang lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu ayah pergi ke belakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena sangat berbahagia, kemudian ayah berdoa…..
Dalam lirih doanya,  ayah berkata:
“Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi perempuan dewasa yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”
Setelah itu ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..
Ayah adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal.

"Mungkin suatu saat aku akan menemukan pangeran impianku, namun ayah akan tetap menjadi raja di hatiku." Charlie Chaplin.

Rabu, 22 April 2015

أهمية الأخوة و حقوقها

0 komentar

تعريف الأخوة لغةً تطلق علي القرابة في النسب و الآشتراك في الولادة
و في الاصطلاح الأخوة الإسلآمية

:أساليب الشارع في تحقيق الأخوة
الإخبار عن وقوع الأخوة بين المؤمنين
جعل الأخوة سببأ لحصول محبة الله عز و جل
جعل الأخوة نعمة امتن الله بها على عباده
تعليق الأفضلية على شدتها
جعلها وسيلة لاستكمال الإيمان

:شرائط الأخوة في الله
أن تكون الأخوة خالصة لله
أن تكون الأخوة مقرونة بالإيمان و التقوى
أن تكون الأخوة ملزمة منهج الإسلام

:حقوق الأخوة في الله
المعاونة و المساعدة بالمال و غيره
أن يكفّ عنه لسانه إلا بخير
أن لا يكلف ما يشق عليه
أن يدعوله

:وسائل التعميق لروح الأخوة
إذا أحب الرجل أخاه فليخبره أنه يحبه
إذا فارق الأخ أخاه فليدعوه في ظهر الغيب
إذا لقي الأخ أخاه فليطلق وجهه عند اللقاء
إذا لقي الأخ أخاه فليبادر إلى مصاحفته
أن يكثر لزيارة أخيه بين كل فترة و فترة
أن يبدي له اهتماما بالغا لقضاء حوائجه

:صفات الأخ المطلوب
أن يكون مؤمنا
أن يكون عاقلا
أن يكون له حسن الخلق

:ثمرات الأخوة
أن يكون في ظل الله يوم لا ظل إلا ظله
الحصول علي مكانة عالية في الأخرة
نيل محبة الله
الإعانة على الطاعة
استكمال الإيمان

:مفسدات الأخوة 
التعلق بين المأخين
عدم التزام أداب الأخوة
ألمبالغة فب المزاح
الغلط بين الحب في الله و الإعجاب الشخصي
المعاصي

Minggu, 19 April 2015

Sayang Mama,

0 komentar
Siapa lagi selain ibu?

Ibu....
yang pertama memanggil kita sayang
yang selalu menghantarkan kita tidur
yang menagih simpati kita di kala sulit
yang memarahi orang yang memarahi, memukul, atau mengkhianati kita
yang merintih bila kita sakit dan cedera
yang beristighfar ketika kita tidak mendengar kata, nasehat, dan larangannya
yang membujuk kita kala sedih dan kecewa
yang memaafkan kita setiap saat
yang selalu merindukan kita kapan pun,

Sayang Mama,,,

>_<
 
Copyright © Najma Mujaddid
Blogger Theme by BloggerThemes | Theme designed by Jakothan Sponsored by Internet Entrepreneur