عَنِ
النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَلَى الْمِنْبَرِ مَنْ لَمْ يَشْكُرْ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرْ
الْكَثِيرَ وَمَنْ لَمْ يَشْكُرْ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرْ اللَّهَ التَّحَدُّثُ
بِنِعْمَةِ اللَّهِ شُكْرٌ وَتَرْكُهَا كُفْرٌ. رواه احمد.
Diriwayatkan dari An-Nu'man bin Basyir, "Rasulullah r bersabda di atas mimbar, 'Barangsiapa yang tidak mensyukuri
nikmat yang sedikit, tidak akan mensyukuri nikmat yang banyak. Barangsiapa yang
tidak bersyukur kepada manusia, tidak akan bersyukur kepada Allah U. Membicarakan nikmat Allah U adalah syukur, dan meninggalkannya (tidak membicarakannya) adalah
kufur. (H.R. Ahmad)
Syukur adalah
rasa terimakasih atas suatu hal. Syukur termasuk salah satu fitrah manusia.
Selama fitrah ini tidak rusak atau melenceng, perasaan terimakasih ini akan
mudah muncul tanpa dipaksa. Apalagi rasa terimakasih kepada Allah U, karena Allah U lah Yang Maha Memberi Nikmat.
Syukur tidak
bergantung pada seberapa banyak nikmat didapat. Jika nikmat yang sedikit dapat
disyukuri, maka akan lebih mudah lagi untuk mensyukuri nikmat yang banyak.
Sebaliknya, Bagaimana mungkin seseorang akan mensyukuri nikmat yang melimpah
jika yang sedikit saja tidak pernah digubrisnya.
Salah satu cara
mensyukuri nikmat Allah U adalah dengan berterimakasih kepada sesama. Rasulullah r bersabda,
" Manusia
yang paling bersyukur kepada Allah U adalah yang paling banyak berterimakasih terhadap manusia." (H.R. Ahmad)
Ada dua
pendapat Al-Khataby mengenai hal ini. Pertama, orang yang tidak berterimakasih
kepada manusia telah kufur terhadap nikmat Allah U. Kedua, syukur hamba kepada Allah U tidak diterima kecuali bila disertai syukurnya terhadap sesama.
Berterimakasih
juga dapat menjadi penambah nikmat. Dengan berterimakasih, kita telah
melaksanakan satu perintah Allah U, dan salah satu penyebab bertambahnya nikmat adalah terus berada
dalam ketaatan pada Allah U.
Lalu bagaimana
cara kita berterimakasih terhadap sesama? Rasulullah r bersabda,
"Jika
ada seseorang yang berbuat baik kepadamu, maka balaslahlah dia, jika kamu tidak
memiliki sesuatu pun untuk membalasnya, maka
do'akanlah. Jika kamu mendo'akannya, maka kamu telah bersyukur kepada Allah U. Jika tidak, maka kamu mengkufuri nikmat Allah U." (H.R. Tirmidzi)
Selain itu kita
juga dapat bersyukur dengan selalu membicarakan nikmat Allah U. Karena dengan terus membicarakan nikmat Allah U, maka kita akan selalu ingat akan banyaknya nikmat yang telah
Allah U karuniakan kepada kita.
Demikian,
semoga Allah U menjadikan kita hamba yang bersyukur dan bersatu padu karena kasih
sayang yang tumbuh melalui rasa terimakasih kita terhadap sesama. Wallahu
A'lam.