A. Biografi
Nama beliau adalah Anas bin Malik bin Nadhar bin Dhamdham bin Zaid bin haram bin Jundub bin Amir bin
Ghanam bin Ady bin Najjar. Beliau biasa dipanggil Abu Hamzah Al-Anshari,
Al-Khazraji dan digelari sebagai pembantu/pelayan Rasulullah shallallhu alihi
wa sallam. Beliau dilahirkan di Yatsrib (Madinah) tahun 8 sebelum hijrah
bertepatan pada tahun 612 masehi.
Ibunya menitipkannya kepada Rasulullah shallallahu alihi wa
sallam untuk menjadi pembantu beliau. Saat itu Anas baru berusia 10 tahun.
Ibunya mengatakan kepada Nabi, “Aku titipkan anakku kepadamu dan dia adalah
anak yang pandai menulis.” Ibunya memohon kepada nabi Agar anaknya dijadikan
sebagai pembantu beliau dan memohon untuk didoakan beliau. Rasulullah lalu
berdoa untuk Anas, “Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, dan berkahilah
apa-apa yang Engkau anugrahkan kepadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Anas bin Malik memiliki 100 anak. Anas berkata, "Demi Allah hartaku sangat melimpah, sampai
kurma dan anggurku berbuah dua kali dalam setahun. Jumlah anak-anak dan cucuku
- cucuku mencapai seratus." dalam riwayat lain seratus enam. Dalam riwayat
lain juga disebutkan dari anak perempuannya Aminah, mengabarkan tentang anak
beliau yang mati dan dikuburkan saja itu mencapai 120 anak, selain cucunya, itu
pada saat Hajjaj berkuasa di Basrah.
Berkat do'a Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Anas
menjadi sahabat yang paling banyak anaknya serta paling panjang umurnya, dan
paling akhir meninggal dunia.
B.
Keilmuan Anas bin Malik
Anas bin Malik adalah
seorang Imam, mufti, qari’, muhaddits, dan seorang perowi Islam. Beliau
mendapatkan banyak ilmu dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
Abu Bakar, Umar, Usman, Mu'ad, Usaid Al Hudair, Abi Tholhah, Ibunya sendiri
Ummu Sulaim putri Milhan, Bibinya Ummu Haram dan suaminya Ubadah bin Shamit,
Abu Dzar, Malik bin Sha'sha'ah, Abi Hurairah, Fatimah dan masih banyak lainnya.
Darinya juga banyak mencetak orang-orang penting, diantaranya
adalah Al Hasan, Ibnu Sirin, Asy Sya'bi, Abu Kilabah, Makhul, Umar bin Abdul
Aziz, Tsabit Al Banani, Bakar bin Abdillah Al Mazani, Az Zuhri, Qotadah, Ibnul
Munkadir, Ishak bin Abdillah bin Abi Tholhah, Abdul Aziz bin Shuhaib, Syuaib
bin Al Habhab, Amru bin Amir Al Kufi, Sulaiman At Taimi, Hamid At Thowil, Yahya
bin Sa'id Al Ansori, Katsir bin Salim, Isa bin Thohman dan Umar bin Syakir.
Anas menemani Rasululah shallallhu alaihi wa sallam dengan
sempurna. Anas benar-benar sempurna dalam bermulazamah kepada beliau sejak Rasulullah hijrah sampai
meninggal. Dia juga banyak mengikuti peperangan bersama beliau, juga berbaiat
di bawah pohon (Bai'at Ridwan).
Musnad Anas sebanyak 2.286, yang disepakati Bukhari dan Muslim
sebanyak 180 hadits, dan yang hanya dalam riwayat Bukhari 80 hadits dan Muslim
90 hadits.
C. Keutamaan Anas
bin Malik
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam talah mengkhususkan Anas dengan sebagian ilmu. Diantaranya adalah
sabda beliau kepada Anas, “bahwasanya
beliau mampu mendatangi sembilan istrinya
pada waktu dhuha dengan sekali mandi.”
Rasulullah mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansor di rumah
Anas, dan mereka berjumlah 90 orang. Setengah dari Muhajirin dan setengahnya
lagi dari Ansor. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mempersaudarakan
mereka atas persamaan diantara mereka, saling mewarisi setelah meninggal tanpa
ada hubungan rahim, sampai terjadinya perang Badar. Ketika turun ayat :
{ وأولو الأرحام بعضهم أولى ببعض في كتاب الله } [ الأحزاب 6 ]
“Maka
setelah itu, saling mewarisi harus karena hubungan rahim, bukan ikatan
persaudaraan.” (QS.
Al-Ahzab: 6)
Abu Hurairah berkata, : "Saya tidak pernah melihat seorang
sahabatpun yang mirip dengan sholatnya Rasulullah saw selain daripada ibnu Ummu
Sulaim (Anas bin Malik ). Ibnu Sirin berkata, : "Anas adalah sahabat yang
sholatnya paling bagus, baik di rumah maupun pada waktu safar."
Suatu hari Anas melayani Rasulullah shallallahu alahi wa sallam sampai
selesai, kemudian dia berkata : " Nabi sedang tidur siang", kemudian
dia pergi dan didapatinya anak-anak pada bermain. Kemudian ia berdiri dan
melihat permainan mereka. Tiba-tiba Rasulullah datang,
dan memberi salam kepada mereka. Terus memanggil Anas dan mengutusnya untuk
suatu urusan. Sepertinya ini adalah perintah rahasia, hingga dia mendatangi
ibunya dengan pelan. Ibunya bertanya "Ada apa denganmu"? Anas menjawab, "Nabi mengutusku untuk
suatu urusan. Ibunya bertanya lagi, "Urusan apa itu?" Anas menjawab,
"Ini adalah rahasia Nabi". Maka ibunya berkata, " Jagalah
rahasia Rasulullah shallallahu alahi wa sallam maka Anas tidak
menceritakan kepada siapapun."
Anas telah menjadi pembantu Rasulullah shallallahu alihi wa
sallam bertahun-tahun tapi beliau
tidak pernah mencelanya sama sekali, tidak pernah memukul, tidak pernah
menghardik, tidak pernah bermuka masam, tidak pernah menyuruhnya dan dia malas
kemudian Rasulullah shallallahu alihi wa sallam mencelanya. Maka jika
salah satu keluarganya mencelanya, beliau berkata, " Biarkanlah apa yang
dia kerjakan!"
Tasbit bertanya kepada Anas " Apakah tanganmu pernah
bersentuhan dengan telapak tangan Rasulullah shallahu alihi wa sallam? Ia menjawab, Ya, pernah. Ia mengulurkannya padaku, dan aku
menyambutnya."
Adapun syafa’at Rasulullah terhadap Anas bin Malik, sebagaimana Imam Ahmad berkata : Anas meminta
syafaat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada hari kiamat.
Maka Rasulullah menjawab, "Ya pasti saya akan penuhi permohonanmu."
Anas bertanya, "Di manakah saya memohonnya pada hari kiamat nanti, wahai
nabiyallah?" Rasul menjawab
"Mintalah padaku sesuatu yang pertama kamu minta padaku yaitu di atas
sirat." Tanya Anas, "Jika aku tidak ketemu engkau di situ?"
Jawab Rasulullah, "Maka kalau tidak ketemu di sana berarti saya berada di
Mizan. Jika tidak ketemu di Mizan, maka saya ada di Telaga, saya tidak salah
tentang tiga tempat tersebut pada hari kiamat"
Beliau juga telah didoakan
oleh Rasulullah shallallahu alihi wa sallam, diantara doanya ialah:
اللهم
أكثر ماله وولده وأدخله الجنة
“Ya Allah,
perbanyaklah hartanya, anaknya, dan masukkan dia ke dalam surgaMu.”
اللَّهُمَّ
أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَأَطِلْ عُمُرَهُ وَاغْفِرْ ذَنْبه
“Ya Allah, perbanyaklah hartanya, anaknya, panjangkanlah umurnya
dan ampunilah dosanya.”
Dan berkat doa Rasulullah, Anas bin Malik menjadi orang yang sesuai
dengan sabda Rasulullah shallallahu alihi wa sallam.
D. Wafatnya Anas
bin Malik
Dikatakan kepada Anas, "Engkau adalah sahabat Rasulullah shallallahu alihi wa sallam yang
paling terakhir yang masih hidup." Anas menjawab, Kaum Arab masih tersisa,
adapun dari sahabat beliau, maka saya adalah orang yang paling akhir yang masih
hidup. Ketika Anas sakit, ditawarkan kepadanya agar didatangkan seorang dokter,
tapi Anas malah menjawab " Seorang dokter menyakitiku" dan dia
memohon agar dia ditalkin 'Laa ilaha illallh, karena dia (Malaikat) telah
datang. Dia senantiasa mengatakannya, sampai Malaikat pencabut nyawa mencabut
nyawanya. Disisi dia ada tongkat kecil punya Rasulullah shallallahu alihi wa
sallam yang kemudian dikubur bersamanya.
Ketika Anas wafat, beliau berumur 107 tahun dan ada juga yang berpendapat pada usia 99
tahun. Berkata Waqidi dan lainnya"
Anas adalah sahabat di Basrah yang paling terakhir wafatnya." Para ahli sejarah selisih dalam menentukan kematian
beliau, ada yang mengatakan wafat pada tahun 90, 91, 92 dan ada pula yang
mengatakan tahun 93, dan inilah yang mashur menurut jumhur. Imam Ahmad berkata
: Anas bin Malik dan Jabir bin Zaid wafat bersamaan pada hari Jum'at, tahun 93.
Jenazahnya dimandikan oleh tabi’in besar,
Muhammad bin Sirrin.
Wallahu a’lam bishshawab.
Referensi
1.
Al
Bidayah Wan Nihayah, Ibnu Katsir, Maktabah Ash Shofa, cet 1, 1423 H – 2003 M.
2.
Siyar
A'lam An Nubala, Imam Adz Dzahabi, Darul Fikr, cet 1, 1417 H – 1997 M.
3. Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah,
Syaikh Muhammad Sa’id Musri, cet 1, 2007 M.
0 komentar:
Posting Komentar