Minggu, 24 November 2013

SYUKUR PENGUNDANG REZEKI





Terkadang  ketika mendengar kata syukur kita begitu meremehkan. Seakan-akan syukur adalah hal yang sangat mudah dan bisa dilakukan tanpa usaha. Ada yang menganggap cukup dengan lisan saja. Begitu sering kita melupakan limpahan nikmat yang tak terhingga setiap detiknya.
Apakah kita pernah berfikir bagaimana jadinya ketika kita tidak lagi bisa bangun dari tidur malam yang panjang. Atau, tiba-tiba kita tidak lagi bia melihat satu garis cahayapun di muka bumi ini…? Itulah tabiat manusia yang sangat merugikan dirinya sendiri.
Allah Maha Pengasih, Penyayang, Kaya, dan Pengampun. Allah tidak pernah membatasi nikmatnya hanya untuk orang yang taat kepadaNya saja, akan tetapi setiap makhluk di muka bumi walaupun ia seorang kafir. Akan tetapi Allah memberi dengan kadar dan nilai yang sangat jauh berbeda. Rezeki berupa kesehatan jasmani dan kesehatan rohani. Pintu rezeki untuk kenikmatan hidup di dunia terbuka kepada semua insan sama ada kafir atau mukmin dan yang jahat atau baik. Rezeki untuk kesejahteraan jasmani turut dikurniakan kepada semua makhluk. Tetapi rezeki untuk kenikmatan hidup di akhirat hanya dikurniakan kepada orang beriman.  Lalu, apakah kita ingin kalau derajat kita disamakan dengan orang kafir yang pendurhaka itu..?
Sudah sepantasnya kita gengsi untuk setingkat dengan mereka. Caranya adalah meningkatkan usaha bertaqorrub kepadaNya. Allah Maha Pengampun, tapi Allah juga akan menghukum seseorang yang tidak mau mencari tahu kesalahannya. Sesungguhnya urusan rezeki bukan ditentukan manusia, tetapi ia dalam tangan Allah Ta’ala semata-mata. Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendakiNya.
 Dialah (Allah) yang   memegang kunci rezeki seluruh alam ini dan Dialah yang berkuasa memberi dan menarik serta meluas dan menyempitkan pemberian rezeki itu. Maka dari itu, tidak sepantasnya kita membanggakan diri atas apa yang ada pada kita saat ini. Usaha kita tanpa kehendak Allah tidak akan pernah terjadi. Bisa saja melalui rezeki yang berlimpah Allah menguji orang-orang kafir, dan dengan kesempitan rezeki  Allah menguji orang-orang beriman. Walaupun tidak sedikit dari orang yang beriman yang dikaruniakan harta sebagai kran kaum muslimin lainnya.
Maka kita sebagai hambaNya tidak pantas untuk berlaku angkuh dan sombong dengan rezeki yang melimpah ruah dan usahlah kita bermegah-megah dengan kemewahan atau karunia Allah yang ada pada diri kita. Sebaliknya kita saharusnya bersyukur terhadap rahmat dan nikmatNya. Allah telah memberikan peringatan kepada kita melalui firmanNya yang artinya:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka pasti adzabKu sangat pedih.” (Q.S. Ibrahim: 7)
           Maka sadarilah hakikat ini, bersyukurlah dengan nikmat dan rahmat kurniaan Allah Ta’ala. Semoga dengan berbuat demikian, rahmat kurniaan rezeki itu akan terus berkekalan dan hidup kita akan diberkati Allah hingga ke akhir zaman. Insya-Allah.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Najma Mujaddid
Blogger Theme by BloggerThemes | Theme designed by Jakothan Sponsored by Internet Entrepreneur