Misalnya; hadits yang
dikeluarkan oleh al-Khathib al-Baghdadi di dalamTarikh al-Baghdad,
(5/297) dari jalan
مُحَمَّدٌ بْنُ سَلْمَانَ بْنِ هِشَامٍ،
حَدَّثَنَا وَكِيْعٌ، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنْ نَافِعٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ
بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَمَّا أَسْرَى بِي إِلَى السَّمَاءِ: فَصُرْتُ إِلَى
السَّمَاءِ الرَّابِعَةِ سَقَطَ فِي حُجْرِي تُفَّاحَةٌ، فَأَخَذْتُهَا بِيَدِيْ،
فَانْفَلَقَتْ فَخَرَجَ مِنْهَا حَوْرَاءَ تَقَهْقَهَ، فَقُلْتُ لَهَا:
تَكَلَّمِيْ، لِمَنْ أَنْتَ؟ قَالَتْ لِلْمَقْتُوْلِ شَهِيْدًا عُثْمَانَ
Muhammad bin Sulaiman bin
Hisyam, Waki’ mengajarkan hadits kepada kami, dari Ibnu Abi Dzi’b, dari Nafi’,
dari Abdullah bin Umar ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, ketika Allah
mengisra’kan aku ke langit, aku memasuki langit keempat, punggungku kejatuhan
buah apel, lalu ia kuambil dengan tanganku, lalu merekah, dari buah itu keluar
bidadari tertawa terbahak-bahak lalu aku tanya ia, “Jawablah, untuk siapakah
kamu diciptakan?” bidadari itu berkata; “Untuk yang terbunuh sebagai syahid,
yaitu Usman”.
Hadits ini maudlu’,
di dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Sulaiman bin Hisyam, al-Khathib
al-Baghdadi menyatakan bahwa ia telah memalsukan hadits, dan adz-Dzahabi
mendustakannya di dalamMizan al-I’tidal (3/57). Ibnu Adi berkata,
“Dia menyambungkan hadits dan mencurinya”.
0 komentar:
Posting Komentar